Berbagi Bersama: Juli 2013

Pages

Juli 22, 2013

Sekolahku, SMP Negeri 1 Kota Cirebon


Jika kita melihat bangunan fisik dari SMP Negeri 1 Kota Cirebon yang masih mempertahankan bentuk aslinya, maka kita langsung dapat mengambil kesimpulan bahwa sekolah ini dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Ya memang betul, sekolah ini telah ada jauh sebelum kemerdekaan. Sejarah sekolah ini sangat panjang, tapi sayang sumber dokumen resmi sebagai bahan referensi sangat langka, dan sulit ditemukan lagi. 


Berikut adalah catatan yang masih dapat dikumpulkan tentang sejarah panjang SMP Negeri 1 Kota Cirebon. 

1. MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA (1925-1942) 

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Cirebon yang terletak di Jalan Siliwangi nomor 125 ini, pada masa Pemerintahan Hindia Belanda bernama MULO atau Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (Bahasa Belanda-red). MULO adalah Sekolah Menengah Pertama pada saat itu. Meer Uitgebreid Lager Onderwijs sendiri berarti "Pendidikan Dasar Lebih Luas". MULO sendiri menggunakan Bahasa Belanda sebagai bahasa pengantarnya. 

Berdiri di atas tanah kurang lebih seluas 6.120 m2, bangunan sekolah ini awalnya terdiri dari Ruang BP, Ruang Tamu, Ruang Kepala Sekolah, Ruang Kantor, Ruang Kesenian/Gambar, lima buah ruang kelas yang membujur dari Barat ke Timur, lima ruang kelas yang membujur dari Utara ke Selatan, Aula, Ruang Penjaga Sekolah dan Rumah Kepala Sekolah (sekarang dipakai Rumah Dinas Pemda). 

 2. MASA PENDUDUKAN JEPANG (1942-1945) 

Pada masa Perang Dunia II, Indonesia jatuh kedalam kekuasaan Jepang. Pemerintahan Jepang mengubah sebutan sekolah dari MULO menjadi Chu Gakko (Chu=Tengah, Gakko=Sekolah). Semua sekolah yang mulanya berbahasa pengantar Bahasa Belanda, secara serentak diharuskan menggunakan bahasa pengantar Bahasa Indonesia. Karena tak terbiasa, Guru dan murid merasa kesulitan dalam belajar bahasa Indonesia, Nippon-go (Bahasa Jepang), taiso (senam) dan kegiatan-kegiatan lain. Pada umumnya baik guru maupun murid lebih mudah dan terbiasa berkomunikasi dalam bahasa Belanda. 

3. MASA NEGARA REPUBLIK INDONESIA 

Pada pertengahan Agustus 1945, Pemerintah Jepang menyerah kepada Sekutu. Setelah pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia menjadi Negara Merdeka dan berdaulat, nama Chu Gakko diubah menjadi Sekolah Menengah Pertama (SMP Negeri Cirebon). 

Nama SMP Negeri Cirebon bertahan selama sepuluh tahun (1945-1955). Pada tahun ajaran 1955 pemerintah Republik Indonesia mendirikan sebuah SMP Negeri lagi di Cirebon yang diberi nama SMP Negeri 2 Cirebon dengan demikian sekolah SMP Negeri Cirebon menjadi SMP Negeri 1 Cirebon

Melalui SK Mendikbud No.034/0:97 tanggal 7 Maret 1997 nama SMP diubah menjadi SLTP, maka bergantilah nama SMP Negeri 1 Cirebon menjadi SLTP Negeri 1 Cirebon. Namun sejak tanggal 1 Januari 2004 terjadi perubahan Nomenklatur lagi, maka nama SLTP Negeri 1 Cirebon berubah kembali menjadi SMP Negeri 1 Cirebon hingga sekarang. 

Kepala Sekolah 

Sejak bernama MULO hingga kini bernama SMP Negeri 1 Kota Cirebon, tercatat nama-nama yang pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Sekolah yaitu : 

1. Vander Mulen (1926-1937) 
2. Agme( 1937-1938) 
3. Vander Berg (1938-1939) 
4. Nona Wear (1939-1940) 
5. De Yong (1940-1942) 
6. Rd. Adjat Sudrajat. (1942-1945).
7. Yuda Kusuma (1945-1946 ) 
8. A. Pangabean (1946-1948) 
9. Djuhaeni (1948-1950) 
10. M.S. Dasoeki (1950-1967) 
11. Slamet Rahardjo (1967-1976) 
12. I. Hadi Soerojo (1976-1985) 
13. Radiyanto (1985-1986) 
14. Sulan Setiawan (1986-1987) 
15. Ratma Suryana (1987-1988) 
16. Rd. Suyamin Ilyas (1988-1997) 
17. Sukim Marabunta (1997-2001) 
18. Drs. Salmon (2001-Feb 2007) 
19. Drs. Tata Kurniasasmita, MM. (Feb 2007-Des 2007 ) 
20. H. Djaja Kartamihardja S, S. Pd. (2007-2009 ) 
21. Drs. Tusman M.Pd ( Feb 2009-2013 ) 
22. Karnadi S.Pd..M.Hum. (2013-....)

Demikian sekilas tentang sekolahku, SMP Negeri 1 Kota Cirebon dari mulai masa Pemerintahan Hindia Belanda hingga kini. 

Baca selanjutnya "Sekolahku, SMP Negeri 1 Kota Cirebon..."

Juli 18, 2013

Tidak Nyeleneh, Cukup Kepang Dua


Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) atau kerap disebut MOS alias ospek tahun 2013 ini jatuh pada bulan suci Ramadan. Namun demikian MOPDB di SMPN 1 Kota Cirebon tetap dilaksanakan meski tidak seheboh tahun-tahun sebelumnya yang harus memakai atribut aneh dan ribet.

Pelaksanaan MOPDB kali ini tidak "nyeleneh", para siswa cukup memakai seragam SD lengkap dari sekolah asal. Untuk murid perempuan hanya perlu dikepang dua dan diikat dengan pita warna merahputih, kalau yang pakai kerudung, pitanya di pasang sebelah kanan dan kiri. Untuk yang laki-laki diminta potong rambut 1 cm. Kalaupun diminta pakai name tag itu pun ukurannya normal hanya 20 x 10 cm.
Masing-masing sekolah memiliki variasi sendiri dalam pelaksanaan MOPDB. MOPDB di SMPN 1 menitikberatkan pada pengenalan terhadap siswa baru. Selama tiga hari, para siswa baru mendapatkan wawasan mengenai lingkungan sekolah, tata tertib, kegiatan ekstrakulikuler, dan sebagainya. Tak ketinggalan pengenalan tentang Wawasan Wiyata Mandala agar siswa baru bisa belajar lebih kondusif.

MOPDB kali ini intinya adalah pengenalan lingkungan agar siswa baru cepat menyesuaikan diri dan menjadi lebih tahu tentang sekolah serta lebih mencintai SMPN 1 Kota Cirebon.


Baca selanjutnya "Tidak Nyeleneh, Cukup Kepang Dua..."

Baca juga artikel ini ya....

Tukar Link

Mau Tukar Link? Copy/paste code HTML berikut ke blog anda

Berbagi Bersama

Bagi temen-temen yang mau tukeran link silahkan masukan link kamu secara otomatis dan jangan lupa pasang link aku juga yah di blog kamu ^^

 

Free Blog Templates

Powered By Blogger

Blog Tricks

Powered By Blogger

Easy Blog Tricks

Powered By Blogger

Great Morning ©  Copyright by Berbagi Bersama | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks