
Rasulullah SAW bersabda, “Shalatlah sebagaimana kalian melihatku shalat.” Sehingga shalat yang kita kerjakan sekarang harus sesuai dengan cara yang dilakukan Rasulullah SAW. Untuk mempermudah kita, para ulama telah membantu kita dengan memilah-milah cara Rasulullah Saw mengerjakan shalat menjadi rukun, syarat, atau sunnah. Semua ada aturannya. Demikian pula Rasulullah mengajarkan kita bacaan-bacaan yang diamalkan pada waktu berdiri, ruku’, sujud, dan sebagainya. Semua sudah diatur sedemikian rupa sehingga kita tinggal mengikuti apa yang diajarkan para ulama.
Wah Bahasa Arab itu kan susah, tidak gampang untuk dihafal…. Memang tak mudah memahami bacaan shalat dalam bahasa Arab. Tapi meski tidak mudah, dengan kemauan dan usaha yang keras untuk mempelajarinya, sedikit demi sedikit kita pasti akan dapat memahaminya.
Kemudian bolehkah kita membaca kalimat yang tidak diajarkan Rasulullah SAW dan tidak dalam bahasa Arab ketika shalat? Pada suatu hadits dituliskan, “Sedekat-dekatnya manusia kepada Tuhannya adalah di waktu dia sujud.” Dalam kitab Subul al Salam disebutkan bahwa hadis ini menunjukkan disyaratkannya berdoa pada waktu sujud dan kita boleh berdoa dengan doa apa saja yang membawa kebaikan bagi kita baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Makna doa sebaiknya dipahami oleh orang yang membacanya. Karena itu boleh-boleh saja seseorang berdoa dalam bahasa sendiri. Insya Allah Tuhan akan mengabulkannya.
Baca selanjutnya "Bolehkan Shalat Dengan Bahasa Indonesia..."